Sedang menapaki sisa usia,senang (belajar) menulis dan membaca, mencari kawan canda didunia maya. MOTTO : SERIBU TEMAN KURANG , SATU LAWAN KEBANYAKAN .

Minggu, 30 Oktober 2011

Kuntilanak Takut Air Hangat

13199800561327557639
Kami tinggal dikompleks perumahan sebuah perusahaan. Jarak rumah kerumah sekitar 6 meteran. Rumah atau bedeng terbuat dari papan, atapnya sirap dan lantainya papan yang tingginya sekitar 70 cm dari tanah, untuk memperlambat pelapukan mungkin maksudnya. MCK hanya ada satu buah untuk dipakai bersama 50 keluarga. Untuk keperluan mandi atau buang air besar meski malam hari terpaksa harus ke kamar mandi umum.

Rumah kami bertetangga dengan Lik Sarim (maaf [mugo-mugo padang dalane jembaro kubure], sudah almarhum), isterinya bernama Lik Rumik. Sudah 15 tahun mereka berkeluarga belum dikaruniai seorang anakpun.Mereka hanya berdua suami isteri di rumah.

Orang semua tahu bahwa Lik Sarim itu sangat penakut, diapun mengaku sendiri hal itu.Lik Sarim dan Lik Rumi sering padu (bertengkar), entah lantaran tidak punya anak atau penyebab lain.Hampir bisa dipastikan minimal sebulan sekali mereka ribut, para tetangga sudah hafal tentang itu.

Pada suatu malam sekitar jam 12-an , sedang nyenyak –nyenyaknya orang tidur tiba-tiba para tetangga dikejutkan oleh pekikan dan teriakan seorang perempuan. Para tetangga banyak yang keluar sambil membawa obor (maklum ketika itu belum ada listrik), sayapun ikut-ikutan keluar sambil mendengarkan celetukan orang yang katanya “Jangan-jangan kuntilanak”, hiiiii merinding bulu kudukku.

Kalau mendengar arah jeritannya sepertinya dari rumah Lik Sarim.”Jangan-jangan mereka bertengkar lagi” ujar para tetangga. Maka ada beberapa orang berbondong-bondong menuju rumah Lik Sarim khawatir kalau-kalau terjadi kekerasan terhadap Lik Rumi.

Setelah tiba halaman dirumah Lik Sarim, mereka sedang berada diluar. Lik Sarim sedang berdiri dipintu sedangkan Lik Rumi berada dibawah dekat tangga rumah.Para tetangga langsung menanyakan apa yang terjadi.

Begini ceritanya :

Pada jam 11 malam Lik Sarim kebelet pipis tapi ditahan pasalnya dia nggak berani keluar rumah sendiri. Lantaran sudah tidak tahan lagi menahan kencing sudah satu jam, akhirnya Lik Sarim memberanikan diri untuk membangunkan isterinya.

“Mik bangun Mik, antarkan aku kencing udah nggak tahan…..cepat tooo”

“Kencing sendiri lho sana wong lanang kok kucur (penakut), aku ngantuk”

“Alaaaa tolong lah Mik sebentaaaar saja, tolonglaah, cepat tooo” sangat memelas

Dengan sangat terpaksa demi kesetiaan pada suami Lik Rumik pun bangun. Ikut kebelet juga jadinya.

Karena rumahnya agak tinggi Lik Rumik terpaksa turun dari tangga untuk buang air kecil, nggak mungkin perempuan kencing diatas tangga.Sedangkan Lik Sarim tetap diatas tangga dekat pintu.

Kalau yang namanya penakut meski bagaimanapun tetap takut.Lik Sarim mengeluarkan sensornya sambil matanya jelalatan melihat kekanan kekiri siapa tahu ada hantu. Dan………cuuuurrrrrrrrrrrrr……………….

“Ueeeedaaaan…..uedaaan , mosok gegerku mbok uyuhiii (gilaaa masa punggungku kau kencingii)

Berhenti sejenak semprotan air hangat dari pipanya Lik Sarim itu karena dibentak sama Lik Rumik

“ Besok lagi saya malas suruh ngantarkan kencing lagi”

“Alaaaa maaf lah Mik nggak sengaja, sekali ini saja saya kebelet pipis malam hari, besok nggak lagi”

“ Sudah ayo masuk ambilkan gantiku dilemari, cepaaaat”

Maka datanglah kami beramai-ramai tadi.

“Woalah Rim….Sarim…..wong lanang kok ketlampuan tenan” kata para tetangga sambil ngeloyor pulang.

Kuntilanaknya terpekik lantaran tersemprot air hangat, dan setelah diganti dengan air dingin kuntilanaknyapun terdiam sampai pagi.

Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Kuntilanak Takut Air Hangat"

Posting Komentar