Ini kisah nyata,maka demi menjaga etika dan privasi, dalam kisah ini sang mertua kuberi inisial Pak P.
Suatu ketika aku berada disebuah ruang, tiba-tiba datang Pak P langsung meraih tanganku dan aku digamitnya dibawa masuk kesebuah kamar. Tiba dikamar akupun disuruh naik keatas ranjang.Aku sedikit tegang dan cemas membayangkan apa yang akan diperbuat Pak P terhadap diriku.Akupun ditelentangkan oleh Pak P sambil memegang kedua kakiku.
“Buka celananya !” kata Pak P kepadaku. Aku sedikit malu, tak mau menuruti perintahnya untuk membuka celanaku. “Sudah ! cepat buka celanaya”, nada suaranya agak tinggi Pak P mengulangi perintahnya. Dengan sangat terpaksa , malu bercampur tegang aku menatap wajahnya sambil perlahan-lahan membuka celanaku. Setelah celanaku terbuka Pak P mengangkangkan kedua kakiku dan menatap dengan tajam alat vitalku.
Degup jantungku semakin tak menentu menanti apa yang akan diperbuat oleh Pak P terhadap diriku.Pak P mengeluarkan benda…….yang sangat asing bagiku. “Jangaaaan Pak sakit Pak” rintihku tanpa sadar. “Ah nggak apa-apa, sebentar saja” desaknya. “Jangaaaan Pak sakiiiiit “ aku menghiba. “Nggak sakit cuma seperti digigit semut “ desaknya lagi.
Aku hanya pasrah tidak berdaya ketika alat vitalku ditusuk suatu benda oleh Pak P.”Aduh Pak sakiiiit” aku sedikit menjerit. Pak P tidak menghiraukan eranganku.Seketika itu juga aku merasakan ada kelainan pada alat vitalku, seperti bertambah besar dan berat.
Belum puas sampai disitu Pak P masih akan melakukan sesuatu terhadap alat vitalku. Aku melirik Pak P mengeluarkan benda mengkilat dan tajam. Dan selanjutnya……kres….kres….kres….darahpun mengalir….alat vitalku di…(agar tidak sadis dan mengerikan pembaca, adegan ini saya sensor)…oleh Pak P.
“Nggak sakit to, sebentar kok , nggak sampe seminggu juga sudah sembuh, laki kok takut disunat”
Pak P sambil membersihkan alat-alat sunatnya seperti jarum suntik , gunting dan lain-lain lantas memberi pesan terakhir. “Jangan makan yang pedas-pedas dan kacang-kacangan dulu ya, biar cepat sembuh”.
Lega rasanya salah satu sunnah nabi telah saya laksanakan
12 tahun kemudian setelah itu , anak Pak Pardi saya sunting menjadi pendamping hidupku hingga kini.
Inilah kisah langka menantu disunat (calon)mertua.
0 komentar: on "Sampai Hati Mertua Terhadap Menantunya"
Posting Komentar