Sedang menapaki sisa usia,senang (belajar) menulis dan membaca, mencari kawan canda didunia maya. MOTTO : SERIBU TEMAN KURANG , SATU LAWAN KEBANYAKAN .

Rabu, 14 Desember 2011

Sampai Hati Mertua Terhadap Menantunya

13200456322130631873

sampai hati…….

Ini kisah nyata,maka demi menjaga etika dan privasi, dalam kisah ini sang mertua kuberi inisial Pak P.

Suatu ketika aku berada disebuah ruang, tiba-tiba datang Pak P langsung meraih tanganku dan aku digamitnya dibawa masuk kesebuah kamar. Tiba dikamar akupun disuruh naik keatas ranjang.Aku sedikit tegang dan cemas membayangkan apa yang akan diperbuat Pak P terhadap diriku.Akupun ditelentangkan oleh Pak P sambil memegang kedua kakiku.

“Buka celananya !” kata Pak P kepadaku. Aku sedikit malu, tak mau menuruti perintahnya untuk membuka celanaku. “Sudah ! cepat buka celanaya”, nada suaranya agak tinggi Pak P mengulangi perintahnya. Dengan sangat terpaksa , malu bercampur tegang aku menatap wajahnya sambil perlahan-lahan membuka celanaku. Setelah celanaku terbuka Pak P mengangkangkan kedua kakiku dan menatap dengan tajam alat vitalku.

Degup jantungku semakin tak menentu menanti apa yang akan diperbuat oleh Pak P terhadap diriku.Pak P mengeluarkan benda…….yang sangat asing bagiku. “Jangaaaan Pak sakit Pak” rintihku tanpa sadar. “Ah nggak apa-apa, sebentar saja” desaknya. “Jangaaaan Pak sakiiiiit “ aku menghiba. “Nggak sakit cuma seperti digigit semut “ desaknya lagi.

Aku hanya pasrah tidak berdaya ketika alat vitalku ditusuk suatu benda oleh Pak P.”Aduh Pak sakiiiit” aku sedikit menjerit. Pak P tidak menghiraukan eranganku.Seketika itu juga aku merasakan ada kelainan pada alat vitalku, seperti bertambah besar dan berat.

Belum puas sampai disitu Pak P masih akan melakukan sesuatu terhadap alat vitalku. Aku melirik Pak P mengeluarkan benda mengkilat dan tajam. Dan selanjutnya……kres….kres….kres….darahpun mengalir….alat vitalku di…(agar tidak sadis dan mengerikan pembaca, adegan ini saya sensor)…oleh Pak P.

“Nggak sakit to, sebentar kok , nggak sampe seminggu juga sudah sembuh, laki kok takut disunat”

Pak P sambil membersihkan alat-alat sunatnya seperti jarum suntik , gunting dan lain-lain lantas memberi pesan terakhir. “Jangan makan yang pedas-pedas dan kacang-kacangan dulu ya, biar cepat sembuh”.

Lega rasanya salah satu sunnah nabi telah saya laksanakan

12 tahun kemudian setelah itu , anak Pak Pardi saya sunting menjadi pendamping hidupku hingga kini.

Inilah kisah langka menantu disunat (calon)mertua.


Digg Google Bookmarks reddit Mixx StumbleUpon Technorati Yahoo! Buzz DesignFloat Delicious BlinkList Furl

0 komentar: on "Sampai Hati Mertua Terhadap Menantunya"

Posting Komentar